Selasa, 28 Agustus 2007

Karpedium

Allah menciptakan manusia dan memerintahkan manusia berbuat baik sesuai Firman Tuhan maka saat kita melakukan perbuatan baik semestinya kita tidak punya hak untuk membanggakan diri sendiri tapi karena memang seharusnyalah kita sebagai manusia melakukan hal tersebut dalam kehidupan ini. Kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa kita hidup dalam kondisi yang disebut kesia-siaan - meaningless. life is meaningless ! tidak ada substansinya, tidak ada artinya dan monoton ! Segala sesuatu cepat berlalu, tiada artinya. Matahari terbit dan tenggelam, sungai mengalir begitu saja. Dalam dunia ini tidak ada sesuatu yang baru, semuanya serba berulang. Salah satu yang paling mengerikan yaitu ketiadaan arti hidup.

Setiap manusia sepanjang zaman bergumul mengenai hal ini yaitu arti hidup dan Alkitab mencatat bahwa manusia telah diberikan infinity dalam hati mereka untuk mencari arti hidup yang sejati. Kapan mereka baru lekas-lekas mencari arti hidup ? Biasanya saat manusia mendekati " death " mereka melakukan " searching for meaning of life ".

Hidup digambarkan sia-sia ... hidup dibawah matahari bagai menjaring angin, meskipun manusia memiliki materi maupun kenikmatan duniawi tapi bagi penulis, semuanya tetap sia-sia belaka karena suatu saat kematian akan mengalah mereka. Maka Pengkhotbah 7:4 mengajak kita untuk pergi ke rumah duka untuk mengintrospeksi sebenarnya apakah arti hidup manusia dalam dunia yang fana ini, bertanya kepada diri " Apa yang sudah aku kerjakan di dunia ini sebelum kematian datang ? ". Hidup dan mati adalah misteri tapi indah karena melaluinya kita dapat lebih dekat kepada Tuhan karena hidup dan mati adalah ditentukan oleh-Nya maka saat Tuhan berikan manusia kesempatan untuk sekarang hidup dan esok akan mati maka apa yang sudah aku kerjakan untuk Tuhan melalui hidupku ........ itulah kasih Tuhan bagi manusia. Nikmatilah kasih-Nya melalui berkat-berkat-Nya saat kita masih hidup dan hitunglah betapa Allah konsisten menyediakan segala yang kita perlu dalam dunia ini ..... Enjoy and Count His Blessing ! Itulah Karpedium !

Dalam Pemeliharaan-Nya
Ev. Daniel Santoso
Jakarta, Indonesia

Tidak ada komentar: