Selasa, 28 Agustus 2007

The True Worship

“ God does not want empty religious offerings “. Adalah sangat menyakitkan mengkomparasi keadaan bangsa saat itu dengan kota Sodom dan Gomora di masa lampau yang secara total dihancurkan oleh Allah dengan api belerang karena kelaliman mereka ( Kejadian 18-19 ), karena Yerusalem merupakan tempat suci yang penuh dengan aktivitas religius. Dalam Yesaya 1:10-17 khususnya dalam ayat 16-17 Jelas sekali Allah memberikan panggilan bagi manusia untuk kembali kepada konsep worship sesuai standar yang ditentukan oleh Tuhan. Worship without passion hanyalah merupakan kejijikan bagi Allah. Worship with evil hanyalah merupakan kebencian bagi Allah. Worship with blood hanyalah merupakan ketidakpedulian Allah. Seringkali konsep ibadah kita yang berfokus kepada Allah yang Maha Kasih tetapi tidak memfokuskan kepada Allah yang Maha Adil. Terkadang kita suka memikirkan bahwa Tuhan khan Maha Kasih, meskipun worship kita asal-asalan toh Tuhan mengasihi kita bukan ? Wuah kalau begitu berarti kita terlalu gampang memanfaatkan Tuhan donk ? Berarti Tuhan kita gampang ditipu oleh kita sendiri donk ? Saudara, Allah memang Maha Kasih tetapi Allah-pun Maha Adil, tetapi seringkali worship kita banyak mencerminkan ketidakadilan ( injustice ) padahal Allah memegang “ The Absolute of Justice “.

Sejujurnya worship seringkali menjadi sekadar “ compensation “ dan “ propitiation “, mengambil hati Tuhan dan menjadi pelipur lara untuk mencapai suatu kepuasan. Worship kita terkadang dipahami hanya di wilayah “ sacred space “ padahal worship kitapun semestinya tercermin dalam wilayah “ secular space “ juga. Kedua space tersebut semestinya berfokus pada konsep hidup bagi Tuhan. Terkadang kita ibadah kelihatan suci di gereja tapi di tempat kerja jadinya kurang suci. Worship bukan untuk compensating, Menurut Nicholas Wolterstroff, Worship is Presenting one’s life ( sacred space and secular space ) to God. Disini Wolterstroff menekankan worship tidak bisa terlepas dari Justice karena itulah God's cause.

Dalam Kasih-Nya
Daniel Santoso
Taipei, Taiwan

Tidak ada komentar: